HALAMAN

Rabu, 18 November 2009

SERTIJAB 01-03 PEBRUARI 2010

PANGDAM JAYA/JAYAKARTA PIMPIN SERTIJAB KASDAM JAYA/JAYAKARTA
2 Pebruari 2010
Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal TNI Darpito Pudyastungkoro, S.Ip., M.M., memimpin acara tradisi korps dan serah terima jabatan Kepala Staf Kodam Jaya/Jayakarta bertempat di aula Sudirman Kodam Jaya Jl. Mayjen Sutoyo No. 5 Cililitan Jakarta Timur, Selasa (2/2)

Upacara serah terima jabatan Kasdam Jaya dilaksanakan dari pejabat lama Brigadir Jenderal TNI Moeldoko yang saat ini telah menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad kepada penggantinya Brigadir Jenderal TNI Waris yang sebelumnya menjabat sebagai Perwira Staf Umum Kasad.
Hadir dalam upacara tersebut Kepala Staf Garnisun Tetap I Jakarta Brigadir Jenderal TNI Novianto, Inspektur Kodam Jaya Kolonel Inf AS Kembaren, para Perwira Staf Ahli Pangdam Jaya, Perwira LO AL dan AU, Komandan Korem 051/Wijayakarta dan Korem 052/Wijayakrama, Danrindam Jaya, Asrendam Jaya, para Asisten Kasdam Jaya, para Komandan Satuan dan Kabalak jajaran Kodam Jaya, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah Jaya Ny. Tinuk Darpito dan Wakilnya serta para pengurus Persit Kartika Chandra Kirana PD Jaya, Ketua Yayasan Kartika Jaya Pusat serta undangan lainnya.

Brigadir Jenderal TNI Waris merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1981 yang bertugas sudah berkeliling di 16 Kotama, merupakan prajurit kelahiran dari sebuah desa di daerah Malang Jawa Timur 53 tahun yang lalu, telah beristri dan dikaruniai 2 orang anak. Jabatan sebelumnya di Staf Umum Kasad.
Dalam amanatnya Pangdam Jaya menyampaikan, bahwa makna hakiki dari serah terima tugas dan tanggungjawab jabatan ini adalah untuk memberi kesempatan bagi pengembangan karier personel, penyegaran organisasi dan tuntutan penugasan yang beragam yang bermuara pada pencapaian kinerja yang semakin baik. Pada tuntutan kinerja yang semakin baik ini kita harus memberi perhatian khusus, sebab inilah satu-satunya jalan untuk merespon era keterbukaan saat ini dengan basis kekuatan informasi teknologi dan komunikasi, yang dapat membantu sekaligus dapat pula merugikan bagi yang tidak cermat memanfaatkannya.

Pangdam mengingatkan bahwa, Kodam Jaya/Jayakarta sebagai kompartemen strategis TNI Angkatan Darat, mengemban tugas yang sangat penting dengan cakupan wilayah meliputi Ibukota Jakarta Raya, sebagian Tanggerang, Depok dan Bekasi merupakan pusat kehidupan politik, keamanan nasional. Oleh karena itu stabilitas keamanan Jakarta dengan segala dimensi dan implikasinya menjadi barometer kondisi keamanan nasional karena setiap gejolak yang muncul di ibukota negara biasanya akan berdampak pada kondisi Stabilitas Nasional.

Lebih jauh Pangdam Jaya menyampaikan, bahwa untuk dapat melaksanakan tugas yang penuh tantangan dan dengan dinamika yang tinggi ini, seluruh prajurit Kodam Jaya harus memiliki motivasi dan kinerja yang tinggi pula. Harus ada kepedulian dan inovasi untuk selalu berprestasi. Bagi prajurit Kodam Jaya harus terpatri bahwa kebanggaan bukan karena kedekatan dengan pimpinan, namun dibangun dan dinilai karena profesionalitas, dedikasi dan prestasi. Tuntutan untuk bekerja dan berbuat yang terbaik itu sangat diperlukan. Kedepan kita menghadapi berbagai tugas dan kegiatan dalam upaya menghadapi dinamika perkembangan Ibukota dan sekitarnya. (Pendam Jaya/Dispenad) sumber http://www.tniad.mil.id


KASAD :
TENTARA TIDAK BERARTI TANPA DUKUNGAN RAKYAT
2 Pebruari 2010
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI George Toisutta menegaskan, warga Kodam XVI/Pattimura agar selalu mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta Delapan Wajib TNI dalam setiap langkah dan tindakannya. Hindari perbuatan yang mencederai hati rakyat. Bangun terus Kemanunggalan TNI-Rakyat, karena keberadaan tentara tidak berarti apa-apa tanpa dukungan rakyat.
Hal ini disampaikan Kasad ketika memimpin upacara serah terima Jabatan Panglima Kodam XVI/Pattimura dari Mayor Jenderal TNI Muhamad Noer Muis kepada penggantinya Mayor Jenderal TNI Hatta Safrudin di Markas Kodam XVI/Pattimura, Ambon, Selasa, (2/2). Mayor Jenderal TNI Muhamad Noer Muis mendapat tugas baru sebagai Panglima Kodam I/Bukit Barisan di Medan, sedangkan Mayor Jenderal TNI Hatta Safrudin sebelumnya menjabat sebagai Panglima Divisi I/Kostrad.

Menurut Kasad, Kodam XVI/Pattimura mengemban peran, fungsi dan tugas yang sangat strategis, berkaitan dengan pembinaan stabilitas keamanan nasional bagi kelangsungan pembangunan di wilayah. “Hal ini jelas menuntut kerja keras dalam setiap pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab Kodam. Apalagi bila dihadapkan kepada permasalahan wilayah yang secara demografis sangat heterogen, menuntut pula perhatian yang sungguh-sungguh terhadap setiap perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi”, kata Kasad.
Konflik horizontal yang pernah terjadi di wilayah ini beberapa waktu yang lalu, menurut Kasad hendaknya dapat dijadikan pengalaman dalam melaksanakan tugas-tugas ke depan, sehingga kondisi kondusif di wilayah Maluku dan Maluku Utara dapat terus terpelihara dan terjaga dengan baik. Kasad mengajak semua komponen masyarakat Maluku dan Maluku Utara bekerjasama, dalam mewaspadai, mengantisipasi dan mencegah berbagai kemungkinan yang terjadi. “Bangun terus sinergitas antar berbagai komponen bangsa, sebagai modal yang sangat kuat dalam melaksanakan pembangunan dan dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan”, tambah Kasad.

Jenderal TNI George Toisutta mengingatkan, keberadaan monumen perdamaian di wilayah ini yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia beberapa waktu lalu, akan memiliki arti dan bermanfaat, apabila semua dapat menjaga simbol perdamaian itu dan mengimplementasikan makna yang terkandung didalamnya di tengah-tengah kehidupan masyarakat. “Untuk itu, mari kita bergandeng tangan dan bekerja keras, untuk berkarya demi terwujudnya kemajuan, keadilan, kedamaian, kerukunan dan kesejahteraan masyarakat Maluku khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya. Pelihara spirit Pela Gandong yang menjadi kebanggaan masyarakat Maluku, dari dulu hingga sekarang”, ajak Kasad. (Dispenad) sumber http://www.tniad.mil.id