Rabu, 07 Januari 2009

SERTIJAB 01-07 JANUARI 2009


Dan Brigif 19/Khatulistiwa Resmikan Batalion 644/WS
7 Januari 2009
Komandan Brigade Infanteri 19/Khatulistiwa, Singkawang, Letkol Arifin telah meresmikan Batalion 644/WS, Putussibau, Rabu (7/1) kemarin. Peresmian Batalion 644/WS itu dilakukan dalam upacara militer dan pelaksanaannya berjalan lancar dan tertib.Hadir upacara peresmian tersebut, Danrem 121/ABW, Kolonel Nukman Kosadi, Asisten Operasi KasdamVI TPR, Kolonel Inf Dodi Usoda mewakili Pangdam VI TPR, Wakil Bupati Kapuas Hulu Drs Alexander, M. Si beserta istri, Dandim 1206/PSB, Kapolres, Wakil Ketua DPRD, Camat Putussibau Selatan dan Utara, unsur muspida, tokoh masyarakat, pemuda dan adat serta serta Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kapuas Hulu.Upacara militer peresmian Batalyon 644/WS Putussibau diawali Komandan Brigif, Letkol Arifin menyerahkan tongkat komando dan pangkat kepada Komandan Batalion 644/WS pertama, Letkol Esi Suharto. Tidak hanya itu, tunggul Manalo Mara Juang Yonif 644 WS dan penanda tangani prasasti pun mewarnai peresmian Batalion 644/WS, Putussibau ini.Pangdam VI TPR, Mayjen TNI Tono Suratman dalam amanatnya dibacakan Komandan Brigade Infanteri 19/Khatulistiwa, Letkol Arifin menjelaskan bahwa berdasarkan UU No 34 tahun 2004, TNI memiliki tugas pokok dalam mengantisipasi berbagai ancaman yang dapat merongrong NKRI. Baik itu ancaman dari dalam maupun luar negeri. “Dengan diresmikannya Batalion 644/WS diharapkan bisa menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia. Sehingga peran TNI sangatlah penting dalam menjaga keutuhan TNI. Tetapi peran masyarakat pun tak kalah penting dalam memberikan informasi jika ada gangguan yang akan mengancam keutuhan NKRI,”jelasnya.Saat ditemui seusai upacara, Danbrigif 19/Khatulistiwa, Letkol Inf Arifin mengatakan dengan peresmian Batalion Infanteri dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat. Dalam hal ini personil Yonif 644/WS selalu bersatu dan berkesinambungan. Tidak hanya itu, diharapkan para personelnya mampu menjadi tangguh dan berwawasan nasional  “Dalam pelaksanaan pengamanan di wilayah perbatasan, Brigif 19 Khatulistiwa menyiapkan personel satuan tugas pengamanan sesuai dengan konsep operasi,”jelasnya.Dan  Brigif, lanjutnya, memiliki peran dan sesuai dengan tugas pokoknya bagaimana menyiapkan sarana dan prasana dan kemampuan kesiapan prajurit. Baik dalam rangka Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun operasi militer selain perang. Tugas pengamanan wilayah perbatasan itu merupakan salah tugas dari operasi militer selain perang.
Disinggung kondisi keamanan Kalbar, Arifin mengatakan hingga saat ini masih cenderung aman dari berbagai ancaman. Baik itu berupa ancaman bersenjata dari dalam maupun luar negeri.
 “Rasa aman inilah, hingga kondisi Kalbar dari ancaman. Karena berdasarkan filosofi, kita cinta terhadap perdamaian namun lebih cinta terhadap kemerdekaan. Artinya seluruh prajurit TNI harus siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang tidak kita inginkan,”ujarnya.
Sementara, Komandan Yonif Inf Letkol Esy Suharto mengucapkan kata terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, Pemda Kapuas Hulu secara bersama-sama ikut serta mensukseskan pelaksanaan peresmian Yonif 644 Walet Sakti. Karena tanpa dukungan mereka, TNI tidak bisa berbuat banyak. Disinggung mengenai sarana dan prasarana Yonif 644 WS, pihaknya masih menunggu sesuai alokasi yang diberikan oleh  komando atas dalam hal ini Brigade Infanteri 19 Khatulistiwa dan Kodam VI Tanjung Pura. “Yang pasti bertahap,”katanya.Sedangkan Wakil Bupati Kapuas Hulu, Drs Y Alexander, M. Si berharap dengan diresmikannya Yonif 644 Walet Sakti kedepannya dapat melihat potensi yang dimiliki putra daerah. Sebab, secara kualitas putra daerah Kabupaten Kapuas Hulu tidak bisa diragukan. Sehingga perlu dipertahankan.
 “Untuk ke depannya, pengisian Yonif 644/WS dapat memprioritaskan prajurit dari Kapuas Hulu. Dan mungkin, mereka mulai dapat melirik putra daerah.  Baik itu jumlah 5 atau 10 orang,”katanya.Wabup menegaskan diresmikannya Yonif 644 Walet Sakti tersebut juga harus mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat. Dan selalu bekerjasama dan berkoordinasi secara bersama-sama. Dengan harapan, hal negatif yang dirasakan masyarakat dapat dihindari.
Usai upacara tersebut, seluruh undangan pun dihibur sejumlah atraksi dari personel Yonif 644/WS. Baik itu berupa aksi karate dengan memecahkan batu dengan kepala, tangan dan kaki. Ada juga, atraksi dalam menyelamatkan diri dari kepungan musuh. Dan terakhir, atraksi ditutup, dua orang prajurit melompat dan melewati api. http://www.borneotribune.com