Jumat, 20 November 2009

SERTIJAB 16-18 PEBRUARI 2010

PANGDAM II/SRIWIJAYA PIMPIN SERTIJAB KAAJENDAM II/SRIWIJAYA
18 Pebruari 2010
Pangdam II/Swj Mayor Jenderal TNI Mochammad Sochib, S.E., M.BA., bertindak selaku Irup pada upacara serah tarima jabatan Kaajendam II/Swj, dari pejabat lama Kolonel Caj (K) Maryama Bustam, S.IP., M.M., kepada pejabat baru Letnan Kolonel Caj Firman Aidil, 18 Februari 2010, bertempat di Makodam II/Swj.
Pangdam dalam amanatnya mengatakan bahwa pergantian pejabat dan mutasi personel di lingkungan TNI AD, merupakan realisasi dari kebijakan pimpinan TNI AD dalam rangka regenerasi dan menjawab tuntutan kebutuhan organisasi guna mengoptimalkan kemampuan satuan dalam mendukung tugas pokok TNI AD, khususnya Kodam II/Swj.Lebih lanjut Pangdam mengatakan, dikaitkan dengan satuan Ajudan Jenderal yang menangani administrasi penerimaan, pembinaan karier, perawatan dan pemisahan prajurit serta PNS TNI AD tidak dapat dipungkiri bahwa dengan perkembangan lingkungan yang sangat dinamis sekarang ini, suka atau tidak suka akan berpengaruh terhadap personel-personel yang mengawaki satuan, baik itu pengaruh positif maupun negatif.

Pengaruh positif, seperti kemajuan teknologi informasi dengan segala peluang dan kemudahan yang dijanjikan, dapat membantu untuk menyederhanakan, memudahkan, mengefektifkan dan mengefisienkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan satuan atau organisasi. Sedangkan pengaruh negatif seperti pola hidup konsumtif atau konsumerisme dapat merusak satuan dan bahkan merusak citra TNI Angkatan Darat. Pengaruh negatif tersebut perlu dieliminir agar tidak meracuni para prajurit dan PNS kita, sehingga tugas-tugas keajenan seperti kegiatan penerimaan prajurit dan PNS, kegiatan seleksi untuk pendidikan, usul pangkat dan jabatan, pemisahan dan lain-lain bisa dimaksimalkan dan terhindar dari penyimpangan atau penyelewengan. Penyimpangan yang berkaitan dengan penerimaan Prajurit dan PNS merupakan tindakan dan perbuatan yang dapat melemahkan TNI Angkatan Darat secara sistematis dari dalam. Hal itu harus dicegah sedini mungkin dan setiap Pimpinan Satuan harus bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya tindakan dan perbuatan buruk itu di satuannya masing-masing, ujar Pangdam.
Hadir dalam upacara tersebut yaitu, Kasdam II/Swj, Danrem 044/Gapo, Irdam, Para Asisten Kasdam II/Swj dan Para Dan/Ka Balak Dam II/Swj. (Pendam 2/Dispenad) sumber http://www.tniad.mil.id

JABATAN PANGLIMA KOSTRAD DISERAHTERIMAKAN 
17 Pebruari 2010
Jabatan Pangkostrad yang selama ini dirangkap oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat, pada hari ini, Rabu (17/2) tugas dan tanggungjawab jabatan tersebut telah diserahkan dari Jenderal TNI George Toisutta kepada Letnan Jenderal TNI Burhanudin Amin.

Penyerahan tugas dan tanggungjawab jabatan yang dilaksanakan di Lapangan Markas Divisi-1 Kostrad, Cilodong tersebut merupakan hal yang biasa terjadi di lingkungan organisasi militer modern, seperti halnya TNI Angkatan Darat. Hal ini merupakan bagian dari proses pembinaan yang ditujukan bagi kepentingan peningkatan kinerja organisasi dan pengembangan kemampuan para perwira dalam dimensi kepemimpinan, manajerial, dan profesionalisme keprajuritan, dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok TNI Angkatan Darat, kata Kasad.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat dalam amanatnya mengatakan, hal ini merupakan suatu kepercayaan dan kehormatan yang diberikan oleh pimpinan TNI dan TNI Angkatan Darat, dan merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Saya yakin, dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman jabatan sebelumnya serta semangat pengabdian yang tinggi serta dilandasi penghayatan yang mendalam terhadap makna sesanti : Yudha Nirbaya Bhakti yang berarti pengabdian terhadap bangsa dan negara sebagai penegak dan pengaman untuk menuju kepada cita-cita rakyat, bangsa dan negara, Letnan Jenderal TNI Burhanudin Amin akan mampu memimpin Kostrad, satuan kebanggaan bangsa Indonesia.

pejabat lama dan baru pangkostrad, bercengkrama asyik dengan Jenderal Ryamizard RC. ( foto antara )

Kostrad sebagai Kotama Pembinaan Angkatan Darat dan sekaligus sebagai Kotama Operasional TNI, memiliki tugas pokok membina kesiapan operasional segenap jajaran komandonya untuk dihadapkan kepada kemungkinan penggunaannya pada operasi tingkat strategis. Seiring dengan perkembangan lingkungan strategis yang bergerak sangat cepat, maka dipastikan pelaksanaan tugas pokok Kostrad ke depan akan semakin berat dan kompleks. 

( foto antara ) Oleh sebab itu, prajurit dari pangkat terendah sampai tertinggi dalam satuan Kostrad dituntut untuk memiliki mobilitas tinggi, mampu bereaksi cepat sebagai satuan penangkal yang handal untuk digerakkan ke seluruh wilayah nusantara, serta tanggap terhadap segala bentuk dan jenis ancaman yang muncul.
Semuanya ini merupakan jaminan yang tinggi bagi keberhasilan untuk menghadapi dan mengatasi berbagai bentuk ancaman terhadap integritas dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. Untuk itu, pemantapan jiwa juang dan profesionalisme keprajuritan yang merupakan proses pembentukan tanpa akhir hendaknya senantiasa terus dilakukan dan ditingkatkan.
Untuk mampu memantapkan semangat dan jiwa juang serta profesionalisme keprajuritan, diperlukan landasan spiritual yang kokoh dan pemahaman yang dalam terhadap jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional yang professional. Oleh karenanya, setiap prajurit Kostrad harus dapat bersikap dan bertindak secara benar dan tepat sesuai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.
Acara tersebut dihadiri oleh para pejabat tinggi di jajaran TNI dan Polri, para sesepuh, Para prajurit di jajaran Kostrad, Ketua Umum dan para Pengurus Pusat serta Warga Persit Kartika Chandra Kirana Pengurus Gabungan Kostrad. (Dispenad) sumber http://www.tniad.mil.id

DANREM 161/WIRA SAKTI PIMPIN SERTIJAB DANDIM 1618/TIMOR TENGAH UTARA 
17 Pebruari 2010
Komandan Korem 161/WS Kolonel Inf Dody Usodo Hargo bertindak selaku inspektur upacara pada serah terima jabatan Komandan Kodim 1618/TTU pada Rabu (17/2) yang bertempat di Makorem 161/WS Kupang.
Para pejabat yang hadir dalam acara tersebut Kepala Staf beserta para Kasi Korem, Dandim 1604/Kupang, Dandim 1605/Belu, Dandim 1621/TTS, Danyonif 743/PSY, Danyonif 744/SYB, Dan/Ka/Pa Sat Jajaran Korem 161/WS, Ketua beserta Pengurus Persit KCK Koorcab Korem 161 PD IX/Udayana serta undangan lainnya.

Jabatan Komandan Kodim 1618/TTU diserahterimakan dari Letkol Inf Drs. H.M. Sinaga yang selanjutnya akan menduduki jabatan baru sebagai Kabagjianbang Rindam IX/Udayana Tabanan Bali kepada Letkol Inf Taufik Hanafi yang sebelumnya menjabat sebagai Kasiop Korem 061/Surya Kencana Bogor Kodam III/Siliwangi.

Serah terima atau pergantian jabatan dalam organisasi di lingkungan Korem 161/Wira Sakti merupakan hal yang biasa terjadi dan rutin dilaksanakan. Pergantian jabatan adalah upaya pembinaan dan pengkaderan personel dari Komando atas dengan tujuan sebagai regenerasi guna peningkatan dan pengembangan karier prajurit yang tidak terpisahkan dari mekanisme dan prosedur institusi TNI AD, demi pencapaian tugas pokok satuan yang lebih berhasil dan berdaya guna, serta memberikan suasana kerja yang baru bagi pejabat dan satuan tersebut.

Berbagai keberhasilan yang telah dirintis dan dibangun pejabat lama selama kurang lebih tiga tahun hendaknya dapat diteruskan dan di tingkatkan pada masa mendatang khususnya dalam menjalin komunikasi dengan berbagai elemen yang ada di Kabupaten TTU dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, hal tersebut disampaikan Danrem 161/WS saat memberikan amanatnya.
Oleh karenannya kepada Letkol Inf Drs. H.M. Sinaga beserta isteri, atas nama Komando dan Ketua Persit KCK Koorcab Korem 161 PD IX/Udayana menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian yang telah dilaksanakan selama memimpin kodim 1618/TTU, pimpinan akan mencatat prestasi dan hasil karya yang saudara tunjukan selama ini sebagai keberhasilan yang membanggakan dan selamat bertugas ditempat yang baru dengan membawa nama harum Korem 161/Wira Sakti.

Lebih lanjut dikatakan bahwa Kodim 1618/TTU yang berada di Kabupaten TTU mempunyai wilayah pembinaan seluas 2.670 km² yang terdiri dari 9 kecamatan, 130 desa dan 33 kelurahan, wilayah tersebut menjadi tanggungjawab pembinaannya oleh 6 Koramil sebagai pelaksana kerja Kodim 1618/TTU. Wilayah tersebut ada sebagian berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), sehingga tugas dan tanggung jawab Dandim 1618/TTU cukup berat, khususnya dalam membantu menciptakan kondisi keamanan didaerah perbatasan RI – RDTL.
Sehingga kepada pejabat baru Dandim 1618/TTU, Letkol Inf Taufik Hanafi beserta isteri, saya ucapkan “Selamat dan Sukses“ atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan komando atas kepada saudara untuk memangku jabatan sebagai Komandan Kodim 1618/TTU, satuan teritorial jajaran Korem 161/Wira Sakti, disertai harapan kehadiran saudara akan membawa suasana baru, semangat kerja baru yang lebih harmonis dan lebih luwes bagi keberhasilan tugas pokok kodim 1618/TTU.

Hal lain yang menjadi perhatian, adalah bagaimana menggugah dan menumbuhkan kesadaran masyarakat di wilayah kodim ttu untuk mampu hidup dalam satu pemahaman wawasan kebangsaan nkri, serta senantiasa menjadi panutan positif guna memotivasi masyarakat untuk merasa memiliki, mencintai dan membangun daerahnya sendiri. Dengan demikian maka akan terwujud situasi kondusif didalam wilayah teritorial masing-masing. Karena hanya dengan kondisi wilayah yang kondusif, masyarakat akan dapat menjalankan kehidupannya dengan aman, tentram dan sejahtera hal ini juga dapat mewujudkan masyarakat mandiri dan berkualitas sehingga menjadi aset berharga dalam pembangunan bangsa dan negara dan daerahnya.
Jalin kerjasama yang baik dengan seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan berbagai organisasi kemasyarakatan yang ada di TTU, juga turut memberikan dukungan dan perhatian terhadap pelaksanaan tugas pasukan pengamanan perbatasan RI - RDTL, khususnya, pembinaan disiplin serta kesejahteraan moril maupun materil yang dibutuhkan para prajurit pamtas serta perkembangan sikap para prajurit nya selama melaksanankan tugas, mengawasi interaksi sosial di tengah masyarakat. Hal ini penting dilaksanakan karena untuk membantu mengantisipasi berbagai tindakan sikap indisipliner dan pelanggaran hukum oleh para prajurit pamtas dalam wilayah tanggungjawab kodim 1618/TTU demikian Danrem 161/WS mengakhiri amanatnya. (Penrem 161/Dispenad) sumber http://www.tniad.mil.id

BATALYON INFANTERI MEKANIS 201/JAYA YUDHA KODAM JAYA/JAYAKARTA DIRESMIKAN KASAD 
17 Pebruari 2010
Komandan Brigade Infanteri 1 Pengamanan Ibukota/Jaya Sakti Kolonel Inf Joni Supriyanto bertindak sebagai Komandan Upacara pada Upacara Likuidasi Batalyon Infanteri 201/Jaya Yudha dan peresmian Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha bertempat di lapangan upacara Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha Jl. Raya Bogor Km. 26 Gandaria Jakarta Timur, Rabu (17/2).

Bertindak sebagai Inspektur upacara pada upacara likuidasi Batalyon Infanteri 201/Jaya Yudha dan peresmian Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta. Hadir dalam upacara tersebut Wakil Kepala Staf Angkatan darat Letnan Jenderal TNI Johanes Suryo Prabowo, Wakil Komandan Komando Pendidikan dan Latihan, Danjen Kopassus, Irjenad, Danpussenif, para Asisten Kasad, para Kabalakpus, Pangdam Jaya, Kasdam Jaya dan undangan lainnya.
Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha merupakan batalyon mekanis pertama dibentuk di jajaran TNI AD yang berkedudukan di Jln. Aya Bogor Km 26 Gandaria Jakarta Timur. Sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha Letnan Kolonel Inf Muhamad Muchidin. Batalyon ini dibentuk sesuai dengan kebutuhan bagi satuan TNI Angkatan Darat dalam pelaksanaan tugas kedepan. Adapun tugas pokok dari Batalyon ini adalah untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat di darat dengan menggunakan kendaraan tempur angkut lapis baja guna mencari, mendekati, menghancurkan dan menawan musuh serta merebut, menguasai dan mempertahankan medan baik berdiri sendiri maupun dalam hubungan yang lebih besar dalam rangka mendukung tugas pokok Brigade Infanteri ataupun Komando Utama (Kotama). Satuan ini berada di bawah jajaran Satuan Brigade Infanteri 1 Pengamanan Ibukota/Jaya Sakti Kodam Jaya.

Pada peresmian Batalyon tersebut Kepala Staf Angkatan Darat menyampaikan, bahwa Batalyon ini dibentuk untuk menghadapi tugas kedepan yang penuh dengan dinamika, satuan ini merupakan satuan mekanis satu-satunya saat ini yang dibentuk. Para prajurit batalyon ini mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lebih berat dibanding sebelumnya, oleh sebab itu kalian para prajurit batalyon mekanis harus lebih baik dan disiplin untuk melaksanakan setiap tugas dan dalam kehidupan keprajuritan.
Persemian Batalyon ditandai dengan penutupan lambang satuan Batalyon Infanteri 201/Jaya Yudha dan pembukaan selubung lambang satuan Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha oleh Kepala Staf Angkatan Darat dan dilanjutkan pernyataan likuidasi dan peresmian Batalyon. Perbedaan antara Batalyon Infanteri dengan Batalyon Infanteri Mekanis terletak pada adanya kendaraan tempur pengangkut personel atau panser dengan jumlah sesuai TOP 82 kendaraan tempur dan jumlah personel batalyon lebih banyak.

Setelah pelaksanaan upacara peresmian, ditampilkan keterampilan para prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha berupa simulasi pertempuran serangan kota dengan menggunakan halang rintang kendaraan pengangkut personel lapis baja serta dengan penembakan penggunaan munisi tajam terhadap sasaran musuh. Peragaan dlanjutkan dengan bela diri karate, dimana kemampuan bela diri ini para prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha rata-rata telah ada pada tingkat Dan Satu Karate. (Pendam Jaya/Dispenad) sumber http://www.tniad.mil.id

Letkol Inf Rano Tilaar Danyon 33 Grup 3 Kopassus
16  Februari 2010
Batalyon 33 Grup 3 Kopassus pada hari selasa melaksanakan Upacara Serahterima jabatan Komandan Batalyon 33 Grup 3 Kopassus dari letkol Infanteri Windiyatno kepada Letkol Infanteri Rano Tilaar yang dipimpin langsung oleh Komandan Grup 3 Kopassus Kolonel Infanteri HP Lubis di lapangan Upacara Grup 3 Kopassus, Cijantung (16/2).

Dalam sambutannya Dangrup 3 Kopassus menyampaikan, Alih tugas dan jabatan dalam suatu organisasi merupakan upaya dinamisasi dengan tetap berorientasi pad sinkronisasi kepentingan pembinaan personel.Serahterima jabatan ini merupakan juga bentuk penyegaran kepada personel dan menunjukan bahwa pola pembinaan karir di satuan tersebut berjalan dengan baik.
Sebagai orang nomor satu dijajaran Grup 3 Kopassus, Dangrup 3 Kopassus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Letkol Infanteri Windiyatno dan istri selama memimpin Batalyon 33 semoga dapat dijadikan pengalaman dalam mengemban tugas sebagai Pabandya Binkar Makopassus. Sedangkan kepada Letkol Infanteri Rano Tilaar Dangrup 3 Kopassus menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat bertugas di Batalyon 33 Grup 3 Kopassus.