Rabu, 21 Oktober 2009

SERTIJAB 16-23 OKTOBER 2009

TNI Lakukan Mutasi Jabatan Besar-Besaran
Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/688/X/2009 tanggal 23 Oktober 2009
Usai dilakukan pelantikan menteri baru di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, kini giliran TNI yang melakukan mutasi besar-besaran. Setidaknya ada 45 perwira di lingkungan TNI yang akan dilakukan mutasi tersebut.
Berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/688/X/2009 tanggal 23 Oktober 2009 seperti rilis yang diterima okezone, Senin (26/10/2009), telah diputuskan tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI yang terdiri dari:
9  orang di jajaran Mabes TNI14 orang di jajaran TNI AD10 orang di jajaran TNI AL8  orang di jajaran TNI AU1  orang di jajaran Dephan2  orang di jajaran Polhukam1  orang di jajaran Setmil Setneg RI1  orang di staf khusus Presiden RI        
Dalam mutasi tersebut tercatat sebagai berikut :
18 orang mutasi antar jabatan dalam pangkat yang sama yaitu:
Laksdya TNI Y. Didik Heru Purnomo, dari Kasum TNI menjadi Kalakhar Bakorkamla Kemenko Polhukam; Marsdya TNI Edy Harjoko, dari Dansesko TNI menjadi Kasum TNI; Marsdya TNI Wardjoko, dari Wakasau menjadi Kabasarnas; Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo, dari Danjen Kopassus menjadi Pangdam III/Slw;  Mayjen TNI Soenarko, dari Pangdam IM menjadi Danpussenif Kodiklatad;  Mayjen TNI Deddy Setia Budiman, dari Pa Sahli Tk. III Bid Banusia Panglima TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI;  Laksda TNI Soeparno, dari Pangarmabar menjadi Asops Kasal; Laksda TNI Marsetio, M.M., dari Pangkolinlamil menjadi Pangarmabar; Laksda TNI Slamet Yulistiyono, dari Pa Sahli Tk. III Bid Wassus & LH Panglima TNI menjadi Pangkolinlamil;  Brigjen TNI Gatot Nurmantyo, dari Kasdivif-2 Kostrad menjadi Dirlat Kodiklatad; Brigjen TNI Osaka Meliala, dari Wadan Seskoad menjadi Kasdam XVII/Cend; Brigjen TNI Husein Malik, dari Waaspers Kasad menjadi Wadan Seskoad; Brigjen TNI Supriyadi, S.IP, dari Wakapuspen TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI; Brigjen TNI (Mar) Lukman Sofyan, dari Danlantamal XI/Mer menjadi Waaster Panglima TNI ; Brigjen TNI (Mar) Triono Sulistyohadi, dari Kasgartap III/Sby menjadi Danlantamal XI/Mer; Laksma TNI drg. Budhi Siswanto, M.M., dari Pali Rumkital dr. RML Diskesal menjadi Staf Khusus Kasal;  Marsma TNI Mochammad Barkah, dari Wadan Kodikau menjadi Kaskoopsau I; Marsma TNI Dede Rusamsi, dari Pati Sahli Kasau Bid. Air Power menjadi Wadan Kodikau.

19 orang promosi jabatan adalah:
Marsda TNI Eris Heryanto, S.IP., dari Dirjen Ranahan Dephan menjadi Dansesko TNI; Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary, dari Pangdam III/SLW menjadi Sesmenko Polhukam ;Brigjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus, dari Dirlat Kodiklatad menjadi Danjen Kopassus;  Kolonel Inf Harry Purdianto, S.IP., dari Irpers Itjenad menjadi Kasdivif-2 Kostrad; Marsda TNI Imam Sufaat, S.IP., dari Pangkoosau I menjadi Wakasau;  Marsma TNI Eddy Suyanto, S.T., dari Kaskoopsau I menjadi Pangkoopsau I; Kolonel Kal A. Anjar Kristiyanto, dari Paban II/Bekal Slogau menjadi Pati Sahli Kasau Bid. Air Power; Brigjen TNI Hambali Hanafiah, dari Kasdam XVII/Cend menjadi Pangdam IM; Kolonel Inf Murdjito, dari Paban I/Ren Spers TNI menjadi Waaspers Kasad; Brigjen TNI (Mar) Norman Zamili, dari Waaster Panglima TNI menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Wassus & LH Panglima TNI; Kolonel Mar Mokhamad Suwandy Thahir, dari Sahli ?F? Pangarmabar (PPRA Lemhannas) menjadi Kasgartap III/Sby; Kolonel Cpm Hawas Muin, dari Paban I/Gaktib Suspom TNI menjadi Karo Ops & Pengamanan Setmil Setneg RI; Kolonel Laut (K) drg. Ananda Danardono, dari Sekdiskesal menjadi Kaladokgi Rem;  Kolonel Laut (S) Zufri Zaenal Abidin, dari Sahli ?A? Pangarmabar (PPRA Lemhannas) menjadi Irbin Itjenal; Kolonel Pnb Potter Gultom, dari Dirdik Seskoau menjadi Kadiswatpersau;Brigjen TNI Agus Muljadi, dari Waaspam Kasad menjadi Pa Sahli Tk. III Bid Banusia Panglima TNI; Kolonel Inf E. Hudawi Lubis, dari Danpusdikter Kodiklatad menjadi Waaspam Kasad; Brigjen TNI Drs. Kurdi Mustofa, dari Staf Khusus Presiden RI Bid. Komsos menjadi Pa Sahli Tk. III Bid Hubint Panglima TNI; Kolonel Inf Setyo Sularso, dari Dandenma Mabes TNI menjadi Waka Puspen TNI.

9 orang dalam rangka pensiun yaitu:
Laksdya TNI Budhi Hardjo, dari Kalakhar Bakorkamla Kemenko Polhukam menjadi Pati Mabes TNI AL; Letjen TNI Romulo R. Simbolon, S.Sos., M.M., dari Sesmenko Polhukam menjadi Pati Mabes TNI AD; Marsdya TNI Ida Bagus Sanubari, S.E., dari Kabasarnas menjadi Pati Mabes TNI AU; Mayjen TNI Drs. Nartono, S.H., dari Danpusenif Kodiklatad menjadi Pati Mabes TNI AD; Laksda TNI Bambang Supeno, dari Asops Kasal menjadi Pati Mabes TNI AL; Brijgen TNI Daud Lallo, dari Karo Ops & Pengamanan Setmil Setneg RI menjadi Pati Mabes TNI AD; Laksma TNI drg. Bas Utaryo, dari Kaladokgi Rem menjadi Pati Mabes TNI AL; Laksma TNI Edy Yusuf, dari Irbin Itjenal menjadi Pati Mabes TNI AL; Marsma TNI GN. Heru Purwanto, S.E., dari Kadiswatpersau menjadi Pati Mabes TNI AU.

Sertijab Dandim 0112/Sabang
19 Oktober 2009
Serahterima jabatan (sertijab) Komandan Kodim 0112/Sabang dari Letnan Kolonel INF Iwan Sumantri kepada Letnan Kolonel INF Joko Sudiono MA berlangsung di lapangan Yos Sudarso Sabang Senin, (19/10).
Acara serahterima dipimpin Danrem 012/Teuku Umar, Kolonel Infanteri Djoko Subandrio selain dihadiri para Dandim jajaran 012 Teuku Umar dan komandan battalion juga dihadiri Walikota Sabang Munawar Liza Zainal, Ketua DPRK Sabang Zulkifli Adam serta unsur muspida lain termasuk pimpinan sejumlah SKPD di wilayah itu. 
Dalam amanatnya, Dandrem 012/Teuku Umar Djoko Subandrio mengatakan, serahterima jabatan merupakan dinamika dalam suatu organisasidan menjadi suatu kebutuhan guna menjamin keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok.
Sertijab juga dapat pula dimaknai sebagi upaya pembinaan personel dalam rangka mengembangkan kepemimpinan dan kemampuan menjertialperwira yang leksanakan tugas dan jabatan.
Menurutnya, menjadi pemimpin merupakan suatu amanah dan kehormatan sehingga harus dilakukan secara optimaldengan mengarahkan semua daya dan upaya yang dimiliki.
Pemimpin merupakan suatu figure satuan dan teladan bagi bawahan dalam pelaksanan tugas, sehingga citra dan kinerja satuan akan berbanding lurus dengan citra dan kinerja komandannya.
“Perlu saya ingatkan, seorang komandan harus memiliki tiga kemampuan, pertama harus tanggap terhadap segala perubahandan tuntukan lingkungan internal dan eksternal organisasi, kedua menguasai keadaan dan tantangan yang dihadapi, ketiga mampu merencanakan, mengorganisir, mengerakan dan, mengendalikan sumber daya organisasi dalam melaksakan tugas dan mencapai tujuan,” sebut Dandrem Djoko Subandrio.
Lebih jauh dikatakannya, dewasa ini ancaman terhadap keutuhan dan kedailatan NKRI tidak hanya beruba ancaman militer, tetapi lebih luas lagi yaitu mencakup ancaman yang yang bersifat nir militer seperti ancaman yang berdimensi ideology, politik, ekonomi dan sosial budaya dalam menghadapi militer.
Untuk menghadapi ancaman militer tersebut, departemen komponen bangsa terkait lainnya berada paling depan dan didukung oleh kekuatan TNI.
Paradigma lama menempatkan TNI menjadi garda depan dalam menghadapi setiap bentuk ancaman, sehingga muncul opini bahwa upaya pertahanan Negara adalah domainnya TNI.
 “Maka dari itu dengan kondisi geografis kota Sabang yang berada di wilayah paling barat Indonesia serta perairan dan wilayah udaranya dilintasi oleh pelayaran dan penerbangan internasional, Saya ingatkan seluruh TNI, pemerintah daerah dan komponan masyarakat kota sabang harus bahu membahu menghadapai segala kemungkinan ancaman terhadap wilayah yuridiksi Indonesia,” tandasnya. (mag-31) http://rakyataceh.com